Cara Memotong Daging Untuk Gepuk

Trik Memotong Daging Menurut Ivan Anggri
Ivan Anggri, adalah pengusaha restoran populer di Jakarta.

Ivan mengatakan, “Yang terpenting mengenai meotode memotong daging ialah memotong daging untuk gepuk dengan potongan yang berlawanan arah dari jalur urat daging.

Umumnya dengan mudah kita akan melihat serat panjang tanda jalur urat. Selanjutnya cukup kita iris menggunakan cara potong melawan alur urat, namun ingat jangan sampai dipotong melintang.”

Baca juga  Cara Membuat Sari Buah Sirsak yang Mudah
Ivan menjabarkan, “daging berkualitas impor sekalipun jikalau salah cara mengirisnya, maka hasilnya bakal keras saat dikunyah.

Trik Memotong Daging Menurut Vincen Bima
Di samping itu Vincen Bima adalah seorang Chef berpangkat Diamond di hotel Cinada, menerangkan tentang tips memotong daging untuk gepuk.
Bima menerangkan, “Yang paling utama adalah membersihkan daging dari selaput yang ada di bagian daging. Setelah itu barulah kita boleh memotong daging itu.”

Bima “Selanjutnya, Selaput kasar yang menempel di daging mesti dipisahkan. Kemudian potong vertikal secara melawan arah terhadap serat dagingnya.”

Bima Vincentius menambahkan, “Memotong searah serat akan membuat daging keras ketika selesai dimasak.
Hasilnya akan berbeda jika kita memotong melawan arah dengan serat. Ketika disantap daging bakal terasa empuk karena serat daging akan mudah terurai.”

Sebagai tambahan Bima menjelaskan, “Beberapa item daging terbentuk oleh lebih dari satu otot daging. Misalnya tersusun dari lima otot daging.
Jadi tiap bagian otot mesti dipisahkan terlebih dahulu mengikuti selaput pembatas setiap otot. Selanjutnya daging itu dipotong menyamping searah jalur serat daging.” ungkap Bima.

Nah, demikianlah tips dan cara memotong daging untuk gepuk agar lembut dan mudah dimasak.

Meskipun demikian, metode dalam pengirisan daging hanyalah salah satu bagian untuk menghidangkan daging yang empuk dan lezat dilidah.

Sumber : https://ramesia.com/cara-memotong-daging-untuk-gepuk/
https://ramesia.com/

Usaha Repacking Baju

Distribusi makanan ringan telah sampai kemana-mana, bahkan telah masuk ke wilayah perkantoran. Produk yang dijual pun bermacam-macam, mungkin sampai ratusan varian dan beraneka rasa: mulai dari keripik, kerupuk, kue kering, hingga kacang-kacangan.

Karena mempunyai banyak penggemar, menyebabkan semua usaha yang menjadikan camilan sebagai produknya memiliki potensi bagus ke depannya. Salah satu usaha makanan ringan yang memiliki potensi tersebut ialah bisnis repacking makanan ringan.

Berbagai jenis repacking makanan ringan dengan puluhan merek kini memenuhi pasar. Sejatinya, produk snack yang dipakai merupakan produksi industri rumah tangga. Nah, oleh para pebisnis repacking snack, makanan ringan dari home industry itu kemudian dibungkus ulang dengan berbagai merek.

Di bawah ini beberapa cara agar Anda dapat sukses di usaha repacking (termasuk di usaha repacking baju):

Mempunyai Pemasok Tetap

Memulai bisnis repacking camilan tidak susah. Yang pasti, bila mau menjajal usaha ini, Anda harus punya pemasok tetap sehingga Anda tidak perlu susah membeli camilan sendiri.

Ruslan, salah satu pebisnis repacking camilan, menceritakan bahwa ia membeli camilan langsung dari para produsen di Jawa Barat dan Jakarta. Tiap dua hari sekali, dia memborong makanan ringan sebanyak 100 bal hingga 200 bal.

Baca juga  Tips Usaha Repacking
Makanan ringan itu kemudian dikemas ulang menjadi sekitar 6.000 bungkus dan dia beri merek Kremez. Camilan yang selesai dikemas ini habis terjual dalam waktu dua hari. Camilan Kremez dijual dengan harga satuan Rp 3.000 per bungkus. Sementara itu, harga di tingkat agen dan distributor Rp 2.000 hingga Rp 2.500 per bungkus.

Disamping itu, Ruslan menambahkan bahwa dia tak bisa berbelanja makanan ringan lebih dari 200 bal karena camilan tak bisa disimpan terlalu lama. Ruslan menyarankan sebaiknya snack disimpan di tempat yang sejuk.” Agar tidak mudah rusak,” ujar dia.

Memperbanyak Variasi Produk

Untuk menumbuhkan minat pembeli, variasi makanan ringan memiliki peran yang penting. Ruslan menyarankan, alangkah baiknya variasi makanan ringan diproduksi sebanyak-banyaknya. “Pasar makanan ringan yang besar tak akan berpengaruh jika Anda tak kreatif menjual camilan yang mempunyai perbedaan jenis dan rasa,” ujar Ruslan.

Menurut Ruslan, snack yang bervariasi akan membuat konsumen lebih bebas menentukan pilihannya. Rasa penasaran konsumen akan tergugah untuk mencoba makanan ringan Anda satu per satu. Pada saat ini Ruslan sudah memiliki variasi makanan ringan hingga 200 item.

Memiliki Kemasan yang Menarik

Walaupun tampak sepele, masalah kemasan juga menjadi kunci penting untuk membantu banyaknya kapasitas produk yang laku terjual. Kemasan tidak hanya harus menarik, tapi juga kuat secara fisik.

Umumnya, para pelaku usaha ini sangat memperhatikan kemasan buat produknya, ditambah lagi mereka memasarkan produknya dengan memakai merek sendiri. Ruslan juga sangat memperhatikan kemasan snacknya. Ia telah mempunyai langganan penyuplai plastik. Plastik yang ia beli sudah langsung dicap dengan merek Kremez. Kemasan plastik itu terdiri dari berbagai ukuran, mulai dari 15 cm hingga 35 cm. Plastik itu ia beli dengan harga Rp 15.000 per kg.

Comments

Popular Posts